Senin, 18 Oktober 2021

PEMBELAJARAN DARING


Pembelajaran Daring Pandemi virus Covid-19 mengubah kehidupan sehari-hari yang telah kita jalani. Termasuk pendidikan. Pandemi ini memaksa kita untuk memakai opsi darurat, yaitu pembelajaran jarak jauh atau daring. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 ini, salah satunya dengan menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh atau daring.

Semua cara belajar yang semua orang kenal, telah beradaptasi dan berubah. Pada awalnya, semua anak-anak senang, karena pikir mereka, dengan pembelajaran daring, mereka bebas untuk bermain dan berlibur. Tetapi, semakin lama, akhirnya para murid mulai bosan dengan pembelajaran daring yang dimana bukannya memberikan mereka waktu santai, melainkan justru membebani mereka dengan tugas yang bertumpuk. Para orang tua pun juga terbebani karena pengeluaran membengkak akibat kebutuhan kuota untuk belajar daring meningkat. Memang, pembelajaran daring memberikan beberapa keuntungan. Seperti menghindari resiko penyebaran virus Covid-19, anak-anak tidak harus terburu-buru ketika hendak sekolah, dan pembelajaran bisa disambil dengan melakukan hal lain seperti membantu orang tua Akan tetapi, tetap saja ada kekurangannya, yaitu biaya kuota membengkak, tugas yang menumpuk, dan sulitnya guru dalam mengawasi anak muridnya. Beberapa anak pun juga mulai merindukan teman-temannya. Satu satunya cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.

 Pengurangan mobilitas akan sangat membantu dalam penyelesaian pandemi ini. Selain itu, masyarakat juga harus sadar akan pentingnya vaksinasi. Tetapi kesadaran masyarakat tidaklah cukup. Perlu bantuan pemerintah dalam penyediaan vaksinasi di daerah terpencil agar masyarakat yang ada di daerah terpencil tidak perlu berjalan sejauh berkilo-kilometer ke pusat kota hanya untuk vaksinasi. Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam belajar daring ini butuh upaya bersama dari masyarakat dan juga pemerintah untuk segera mengakhiri pandemi ini. Janganlah pandemi ini hanya digunakan untuk kepentingan satu orang ataupun satu golongan saja, seperti korupsi dana bansos yang dana tersebut akan berguna bagi masyarakat

1 komentar:

Memaknai Sumpah Pemuda di Masa Pandemi